RISQUES-NIGER – Bistecca alla Fiorentina, atau dalam bahasa Inggris sering disebut Florentine Steak, bukan hanya sekadar hidangan, tetapi sebuah simbol tradisi dan kebanggaan kuliner Italia, khususnya dari jantung Toscana. Hidangan ini mencerminkan filosofi memasak Italia yang mengutamakan kesederhanaan, kualitas bahan, dan metode persiapan yang teliti. Artikel ini akan membawa Anda menyelami sejarah, teknik persiapan, dan keunikan yang menjadikan Bistecca alla Fiorentina lebih dari sekadar makanan, melainkan sebuah pengalaman budaya.

Sejarah dan Tradisi:
Bistecca alla Fiorentina memiliki akar yang dalam dalam sejarah Toscana. Dikatakan bahwa hidangan ini berasal dari abad ke-16, ketika keluarga Medici yang berpengaruh mengadakan perayaan besar-besaran dengan memanggang daging di atas arang terbuka. Daging yang digunakan adalah dari sapi khas Toscana, yang dikenal sebagai Chianina, salah satu ras sapi tertua dan terbesar di dunia. Tradisi ini terus berlanjut hingga hari ini, dengan Bistecca alla Fiorentina tetap menjadi pilihan utama di banyak restoran dan rumah tangga di Toscana.

Bahan dan Persiapan:
Kualitas bahan adalah kunci dari Bistecca alla Fiorentina. Sapi Chianina, yang dagingnya terkenal karena teksturnya yang lembut dan rasa yang khas, tetap menjadi pilihan tradisional, namun sapi Limousine atau Angus juga sering digunakan. Steak harus dipotong tebal, tidak kurang dari dua hingga empat sentimeter, dengan tulang T yang masih terjaga untuk mendukung rasa dan presentasi.

Memasak Bistecca alla Fiorentina membutuhkan api yang sempurna. Arang kayu keras tradisional memberikan panas yang intens dan merata, esensial untuk menciptakan kerak luar yang garing sementara daging di dalam tetap merah muda dan empuk. Garam laut kasar seringkali menjadi satu-satunya bumbu yang digunakan, diterapkan setelah daging dimasak untuk mempertahankan kelembutan dan rasa asli daging.

Proses Memasak:
Memasak Bistecca alla Fiorentina adalah seni. Setelah memanaskan grill hingga sangat panas, steak ditempatkan di atas api dan dimasak tidak lebih dari lima menit per sisi, tergantung pada ketebalan dan preferensi kematangan. Tradisi mengatakan bahwa steak hanya boleh dibalik sekali. Setelah mencapai kematangan yang diinginkan, steak harus diistirahatkan beberapa menit sebelum disajikan. Ini memungkinkan jus daging untuk mendistribusikan kembali, memastikan steak yang lembut dan berair.

Penyajian:
Bistecca alla Fiorentina biasanya disajikan dengan sederhana. Lemon segar dan sedikit minyak zaitun extra virgin mungkin ditambahkan, tapi tidak lebih. Hidangan pendamping bisa berupa kentang panggang, salad segar, atau sayuran panggang, yang semuanya bertujuan untuk melengkapi dan tidak mengganggu daging utama.

Kesimpulan:
Bistecca alla Fiorentina lebih dari sekadar daging sapi yang dimasak — ini adalah perayaan dari sejarah, kualitas, dan kecintaan terhadap masakan yang baik. Penghargaan terhadap bahan, keahlian dalam memasak, dan kesederhanaan dalam penyajian bersatu untuk menciptakan hidangan yang melampaui batas-batas geografis, memikat pecinta kuliner di seluruh dunia. Bagi mereka yang berkesempatan mengunjungi Toscana, Bistecca alla Fiorentina bukan hanya hidangan yang harus dicoba, tetapi juga pengalaman yang harus dinikmati sepenuhnya, sebuah jendela ke dalam jiwa kulinernya yang kaya.