RISQUES-NIGER.ORG – Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan anggota keluarga virus yang juga termasuk variola virus (penyebab cacar), dan memiliki gejala yang mirip tetapi lebih ringan daripada cacar. Dengan munculnya kasus monkeypox di berbagai negara, pertanyaan muncul tentang kerentanan individu dengan HIV/AIDS terhadap penyakit ini. Artikel ini akan menjelaskan hubungan antara HIV/AIDS dan monkeypox serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko.

Pengertian HIV/AIDS dan Monkeypox

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan AIDS, kondisi di mana sistem kekebalan menjadi sangat lemah sehingga tubuh tidak dapat melawan infeksi. Monkeypox, di sisi lain, adalah penyakit zoonosis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia dan juga antar manusia, yang ditandai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang khas.

Kerentanan Pengidap HIV/AIDS terhadap Monkeypox

Pengidap HIV yang tidak menjalani terapi antiretroviral (ART) atau yang memiliki jumlah CD4 yang rendah lebih rentan terhadap infeksi oportunistik karena sistem kekebalan tubuh mereka yang terkompromi. Ini berarti mereka mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit infeksi seperti monkeypox.

Faktor Risiko Monkeypox pada Pengidap HIV/AIDS

  1. Sistem Imun yang Lemah:
    • Sistem imun yang terkompromi membuat pengidap HIV lebih mudah terinfeksi dan mungkin mengalami gejala yang lebih parah jika terkena monkeypox.
  2. Jumlah CD4 yang Rendah:
    • Jumlah sel CD4 yang rendah adalah indikator sistem kekebalan yang lemah, yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, termasuk monkeypox.
  3. Kurangnya Pengobatan HIV yang Efektif:
    • Orang dengan HIV yang tidak mendapatkan pengobatan ART yang efektif lebih rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk virus monkeypox.

Pencegahan Monkeypox pada Pengidap HIV/AIDS

  1. Pengobatan ART yang Konsisten:
    • Pengidap HIV harus mengikuti rencana pengobatan ART yang direkomendasikan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
  2. Pengawasan Kesehatan yang Ketat:
    • Pemantauan kesehatan secara teratur untuk mendeteksi dan mengobati setiap infeksi oportunistik atau masalah kesehatan lainnya dengan segera.
  3. Praktik Higienis:
    • Mencuci tangan dengan sabun dan air, menjaga kebersihan pribadi, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala infeksi.
  4. Edukasi dan Kesadaran:
    • Meningkatkan kesadaran tentang monkeypox dan cara penularannya, serta tanda dan gejala yang harus diwaspadai.
  5. Vaksinasi:
    • Diskusi dengan penyedia layanan kesehatan tentang kesesuaian dan ketersediaan vaksinasi monkeypox.

Individu dengan HIV/AIDS memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap berbagai infeksi, termasuk monkeypox, terutama jika kondisi HIV mereka tidak terkontrol dengan baik. Penting bagi pengidap HIV untuk mengikuti pengobatan ART, menjaga kesehatan secara keseluruhan, dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko infeksi monkeypox. Selalu berkomunikasi dengan profesional kesehatan untuk pengobatan terkini, vaksinasi, dan strategi pencegahan yang sesuai dengan kondisi individu.