Uni Emirat Arab (UEA) berhasil menyalip Arab Saudi dalam urusan belanja senjata dan menempati posisi teratas di antara negara-negara Arab. Pemerintah UEA meningkatkan anggaran pertahanan secara agresif dan mempercepat pengadaan berbagai sistem senjata canggih. Langkah ini memperlihatkan ambisi UEA untuk memperkuat militernya dan memainkan peran lebih besar dalam geopolitik kawasan.

UEA menandatangani sejumlah kontrak besar dengan negara-negara produsen senjata seperti Amerika Serikat, Prancis, dan Israel. Mereka membeli jet tempur generasi terbaru, sistem pertahanan udara, drone tempur, hingga perangkat intelijen militer berbasis teknologi tinggi. Pemerintah UEA menjelaskan bahwa mereka ingin meningkatkan kesiapsiagaan nasional dan mengantisipasi potensi ancaman dari luar maupun dalam negeri.

Sementara itu, Arab Saudi mulai mengurangi laju belanja militernya. Pemerintah Saudi memilih mengalihkan fokus ke pembangunan ekonomi domestik, khususnya lewat program “Vision 2030” yang mendorong diversifikasi ekonomi. Meski mereka tetap mengimpor senjata, Arab Saudi lebih banyak berinvestasi pada industri pertahanan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor luar negeri.

Para pengamat pertahanan mencatat bahwa UEA bergerak lebih cepat dan lebih strategis dalam membangun kekuatan militernya. Mereka membentuk aliansi militer, memperkuat latihan tempur bersama, dan memperluas pengaruh ke wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah. Dalam beberapa kasus, UEA bahkan mengerahkan pasukan secara aktif dalam operasi luar negeri, menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kepentingan regional.

Dengan langkah tegas ini, UEA menunjukkan bahwa mereka tidak lagi hanya menjadi pemain ekonomi, tetapi juga kekuatan militer yang serius di dunia Arab. Ketika link medusa88  Arab Saudi menahan laju, UEA justru menekan gas. Kini, dunia menyoroti UEA sebagai negara Arab yang paling gencar memperkuat kekuatan bersenjata dalam satu dekade terakhir.