mahasiswa-bawa-tikus-demo-kpk-desak-penangkapan-harun-masiku-segera-dilakukan

risques-niger – Sejumlah mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, dengan membawa tikus sebagai simbol protes terhadap lambannya penanganan kasus Harun Masiku yang masih buron. Aksi ini menuntut KPK untuk segera menangkap dan memenjarakan Harun Masiku, yang telah lama menjadi buronan dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024.

Harun Masiku, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), telah menjadi buronan sejak Januari 2020 setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Suap tersebut diduga untuk memuluskan jalan Harun menggantikan anggota DPR yang meninggal dunia, Nazarudin Kiemas.

Dalam aksi yang berlangsung pada Selasa (17/12/2024), para mahasiswa membawa tikus sebagai simbol dari “tikus-tikus koruptor” yang masih berkeliaran dan belum tertangkap. Mereka menuntut agar KPK segera menangkap Harun Masiku dan membawanya ke pengadilan.

Salah satu peserta aksi, Rizki, mengatakan, “Kami membawa tikus sebagai simbol dari para koruptor yang masih bebas berkeliaran. Kami menuntut KPK untuk segera menangkap Harun Masiku dan membawanya ke pengadilan agar keadilan bisa ditegakkan.”

KPK sendiri telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk menangkap Harun Masiku. Namun, hingga saat ini, upaya tersebut belum membuahkan hasil. KPK bahkan telah melibatkan Interpol dan bekerja sama dengan kepolisian di berbagai negara untuk melacak keberadaan Harun Masiku yang diduga bersembunyi di luar negeri sbobet88.

mahasiswa-bawa-tikus-demo-kpk-desak-penangkapan-harun-masiku-segera-dilakukan

“Kami tidak akan berhenti mencari Harun Masiku. Ini adalah tugas kami untuk membawanya ke pengadilan,” ujar juru bicara KPK, Ali Fikri, seperti dikutip dari wartawan.

Selain itu, KPK juga telah menggunakan barang bukti berupa ponsel milik Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, untuk mendalami kasus Harun Masiku. Ponsel tersebut masih digunakan dalam proses penyidikan dan terus didalami oleh tim penyidik KPK.

Aksi mahasiswa ini juga mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang menilai bahwa KPK perlu lebih agresif dalam menangani kasus-kasus korupsi, terutama yang melibatkan politisi. Namun, ada juga kritik yang menyoroti efektivitas KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri yang dinilai tidak cukup tegas dalam menangani kasus-kasus besar.

“KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri terlihat tidak cukup tegas. Harus ada perubahan kepemimpinan yang lebih tegas dan komitmen tinggi dalam memberantas korupsi,” ujar aktivis antikorupsi, Kurnia Ramadhana, dari Indonesia Corruption Watch (ICW).

Aksi mahasiswa yang membawa tikus sebagai simbol protes menunjukkan kekecewaan publik terhadap lambannya penanganan kasus Harun Masiku oleh KPK. Meskipun KPK telah berupaya keras untuk menangkapnya, hingga saat ini Harun Masiku masih buron. Dukungan dan kritik dari berbagai pihak menunjukkan bahwa penanganan kasus ini perlu lebih intensif dan transparan agar keadilan dapat ditegakkan.