risques-niger.org – Peningkatan ekspor mobil buatan Indonesia terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan laporan terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk bulan Mei 2024, tercatat adanya peningkatan ekspor mobil secara Complete Built Up (CBU) hingga 40.986 unit. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari bulan April 2024, yang hanya mencatatkan 30.527 unit.
Dalam rincian ekspor tersebut, Toyota memimpin sebagai kontributor utama dengan pengapalan sebanyak 14.206 unit ke berbagai destinasi internasional, diikuti oleh Daihatsu yang mengirimkan 9.018 unit. Mitsubishi Motors juga mencatatkan peningkatan yang cukup besar, dengan ekspor naik dari 1.577 unit di bulan April menjadi 8.370 unit di bulan Mei. Hyundai dan Suzuki juga menunjukkan peningkatan dalam ekspor mereka, dengan Hyundai mengirimkan 5.445 unit dan Suzuki 1.560 unit.
Selain lima merek tersebut, merek-merek lain seperti Honda, Isuzu, Hino, Wuling, dan DFSK juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekspor mobil Indonesia.
Secara total, dari Januari hingga Mei 2024, Indonesia telah mengekspor sebanyak 179.764 unit mobil. Meskipun angka ini masih di bawah target yang dicanangkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menargetkan kenaikan ekspor mobil sekitar 15-20 persen dari tahun sebelumnya ada optimisme bahwa target dapat tercapai. Pada tahun 2023, target ekspor mobil Indonesia adalah 500 ribu unit, dan dengan peningkatan 20 persen, target untuk tahun 2024 adalah mencapai 600 ribu unit. Dengan tujuh bulan tersisa di tahun ini, industri otomotif Indonesia masih memiliki peluang untuk mencapai dan bahkan melampaui target tersebut.