risques-niger.org

risques-niger.org — Menyusul laporan terkini dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang kasus infeksi flu burung pada manusia, Indonesia telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi risiko penularan Avian Influenza kepada populasi manusia.

Latar Belakang dan Urgensi Tanggapan

Laporan WHO, diterbitkan pada tanggal 11 Juni 2024, mencatat kasus flu burung jenis Avian Influenza Tipe A (H9N2) pada seorang anak di Benggala Barat, India, yang telah pulih. Kasus ini telah memicu Indonesia untuk mempertajam fokus pada pengawasan dan pencegahan penularan virus dari unggas ke manusia.

Strategi Pengawasan dan Pencegahan oleh Kementerian Kesehatan

Dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M., Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, menyatakan bahwa Indonesia intensif memonitor strain Avian Influenza yang berpotensi menular ke manusia, khususnya strain Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) tier 4 dan Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) H7 dan H9 di Labkesmas Rujukan Nasional.

Penguatan Surveilans dan Kontrol di Titik Masuk

Pemerintah Indonesia telah memperkuat pengawasan di pintu masuk negara, termasuk bandar udara, pelabuhan, dan pos lintas batas darat. Tujuan utama adalah meningkatkan deteksi dini dan pengawasan terhadap pelaku perjalanan yang datang dari negara atau daerah dengan laporan kasus flu burung. “Ini termasuk pengambilan spesimen swab sesuai dengan pedoman yang berlaku dan pemeriksaan khusus terhadap individu yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI) atau yang memiliki risiko tinggi terpapar unggas,” ungkap Dr. Farchanny.

Koordinasi Lintas Sektor

Selain pengawasan ketat, pemerintah juga meningkatkan koordinasi dengan dinas kesehatan, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah sakit rujukan untuk mengoptimalkan kesiapsiagaan dan respons terhadap potensi wabah. Pemerintah terus berupaya meningkatkan sosialisasi dan kerja sama lintas sektor untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul akibat flu burung.

Dengan adanya kasus baru flu burung pada manusia di India, Indonesia telah mengambil langkah-langkah preventif dan pengawasan yang lebih ketat untuk melindungi kesehatan publik. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko penularan virus Avian Influenza ke dalam wilayah Indonesia dan memastikan kesiapsiagaan yang efektif terhadap kemungkinan wabah yang lebih luas.